Pemberian Materi Micro Teaching kepada Agen Pemulihan di Rangkaian Kegiatan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) bersama BNN untuk Meningkatkan Keterampilan Sosialisas

Mengasah Keterampilan Komunikasi
“Mahasiswa Fakultas Psikologi UM, Sekar Putri Wijaya, memberikan materi micro teaching kepada Agen Pemulihan untuk meningkatkan keterampilan sosialisasi mereka.”

Psikologi UM – Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang Sekar Putri Wijaya  berkesempatan untuk memberikan materi kepada para petugas Agen Pemulihan (AP) dalam salah satu rangkaian kegiatan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Agen Pemulihan (AP) ini berfungsi sebagai penghubung antara korban penyalahgunaan narkoba dan layanan rehabilitasi formal. Mereka membantu memastikan bahwa proses pemulihan berlangsung secara efektif. Kegiatan ini diadakan sebagai persiapan sebelum para AP terjun langsung ke masyarakat untuk menjalankan tugas mereka. IBM sendiri merupakan program konseling yang berbasis pada partisipasi masyarakat, di mana interaksi dan intervensi dilakukan dari masyarakat untuk masyarakat, dengan tujuan membantu memulihkan kondisi sosial dan psikologis di komunitas tertentu. Dalam hal ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) turut bekerjasama dengan para Agen Pemulihan (AP), yang bertugas mendampingi dan memberikan dukungan kepada individu atau kelompok yang mengalami permasalahan, terutama terkait penyalahgunaan narkoba. Program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan masyarakat melalui pendekatan holistik, dengan harapan dapat memulihkan komunitas dari berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, pemberian materi terkait micro teaching menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan AP. 

Kegiatan pemberian materi dilaksanakan pada tanggal 14 September 2024 dan dihadiri oleh 10 peserta yang terdiri dari dua kelompok, yaitu dari Kelurahan Gadang dan Kelurahan Bandungrejosari. Sebagai pembicara, saya memberikan materi mengenai “Micro Teaching” yang difokuskan pada pengembangan kemampuan komunikasi dan penyampaian materi yang baik kepada audiens. Hal ini menjadi penting mengingat peran Agen Pemulihan tidak hanya terbatas pada tugas konseling, namun juga melibatkan mereka dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas.

Efektif dan Interaktif
“Sesi micro teaching diisi dengan teknik komunikasi yang interaktif, membantu para AP menyampaikan informasi lebih jelas dan menarik bagi masyarakat.”

Dalam sesi ini, dijelaskan langkah-langkah praktis mengenai cara menyampaikan informasi dengan jelas, efektif, dan menarik perhatian audiens. Teknik seperti penggunaan bahasa tubuh yang tepat, intonasi suara, hingga cara menyusun materi agar mudah dipahami menjadi beberapa poin utama yang dibahas. Materi ini dirancang agar dapat langsung diterapkan oleh para AP ketika mereka memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama terkait isu-isu pemulihan sosial.

 Antusiasme peserta terlihat sepanjang sesi pelatihan berlangsung. Para AP tampak fokus dalam mendengarkan penjelasan, aktif mencatat poin-poin penting yang diberikan, serta terlibat dalam sesi tanya jawab yang interaktif. Mereka menyadari betul pentingnya keterampilan komunikasi yang efektif dalam menjalankan tugas mereka di lapangan, terutama ketika harus menyampaikan informasi yang kompleks kepada masyarakat awam.

 Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para Agen Pemulihan dalam melaksanakan tugas mereka secara profesional dan efisien. Dengan keterampilan yang diperoleh, mereka dapat lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan masyarakat, sehingga program sosialisasi maupun intervensi yang mereka lakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap isu-isu yang menjadi fokus program IBM.

Kolaborasi untuk Kesejahteraan Komunitas
“Kolaborasi antara Fakultas Psikologi UM dan BNN dalam program IBM membantu memperkuat keterampilan komunikasi para Agen Pemulihan.”

Pewarta: Ikhwanul Ihsan A