TikTok dan Ilusi Kebebasan: Bagaimana Generasi Z Terjebak dalam Kontrol Psikopolitik

by | Oct 22, 2024 | Blog/Artikel

Mengapa Kampanye Pencegahan Kekerasan Seksual Gagal? Penelitian Ini Mengungkap Fakta Yang Menarik

Budaya Tren di TikTok: Kebebasan yang Dikendalikan

Ketika kebebasan menjadi alat kekuasaan dalam konteks psikopolitik Byung-Chul Han, fenomena ini memiliki resonansi khusus dengan budaya generasi Z, terutama dalam platform media sosial seperti TikTok. Generasi Z, yang dikenal sebagai digital natives, tumbuh di era di mana teknologi digital dan media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. TikTok, sebagai salah satu platform paling populer di kalangan mereka, menggambarkan bagaimana kebebasan untuk berekspresi dan mengikuti tren dapat menjadi alat yang digunakan oleh kekuasaan untuk mengarahkan perilaku dan membentuk identitas.

TikTok menawarkan kebebasan bagi penggunanya untuk mengekspresikan diri melalui video pendek, seringkali dalam bentuk tantangan, tarian, atau meme yang viral. Bagi banyak anggota generasi Z, mengikuti tren ini adalah cara untuk terhubung dengan komunitas, mendapatkan pengakuan, dan membangun identitas mereka secara online. Namun, meskipun tampak sebagai ekspresi kebebasan, fenomena ini sebenarnya merupakan contoh bagaimana kekuasaan bekerja secara halus melalui kebebasan itu sendiri.

Algoritma TikTok, yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan dan mempertahankan perhatian pengguna, memainkan peran penting dalam menentukan tren apa yang menjadi populer. Video yang sesuai dengan tren tertentu lebih mungkin untuk mendapatkan eksposur, yang pada gilirannya mendorong lebih banyak pengguna untuk ikut serta. Akibatnya, banyak pengguna merasa terdorong untuk mengikuti tren agar tetap relevan, diterima, atau bahkan menjadi viral. Ini menciptakan lingkaran umpan balik di mana kebebasan untuk memilih menjadi ilusi, karena pilihan yang tersedia sebenarnya dibentuk oleh algoritma yang didorong oleh kepentingan komersial dan kekuasaan.

Baca juga:

Learning & Development Officer – Sekolah.mu

Learning & Development Officer Kami sedang mencari talenta terbaik untuk bergabung di tim kami sebagai Learning & Development Officer! Jika kamu punya passion dalam mengembangkan sumber daya manusia, posisi ini cocok untukmu! Kualifikasi:✅ Pendidikan minimal...

Psikopolitik dan Pembentukan Identitas Generasi Z

Dalam konteks psikopolitik, tren TikTok dapat dilihat sebagai cara di mana kekuasaan menggunakan psikologi individu untuk mengendalikan dan mengarahkan perilaku mereka. Generasi Z, yang berada dalam tahap kehidupan di mana pencarian identitas sangat penting, sering kali mengandalkan tren media sosial untuk membentuk dan mengekspresikan siapa diri mereka. Namun, dengan mengikuti tren yang ditentukan oleh algoritma, identitas mereka dapat dipengaruhi oleh kekuatan eksternal yang mungkin tidak disadari.

Han menyebut fenomena ini sebagai bentuk eksploitasi diri, di mana individu terlibat dalam proses yang mereka yakini sebagai ekspresi diri, tetapi sebenarnya mereka mematuhi norma-norma yang ditentukan oleh sistem yang lebih besar. Dalam hal ini, kebebasan yang mereka rasakan di TikTok adalah kebebasan yang dikendalikan—sebuah mekanisme kontrol yang menginternalisasi kekuasaan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak Psikologis dan Sosial dari Tren TikTok

Tekanan untuk mengikuti tren dan tetap relevan di TikTok dapat menyebabkan dampak psikologis yang signifikan bagi generasi Z. Rasa takut tertinggal (FOMO) dan tekanan untuk terus-menerus tampil di hadapan publik dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan tidak cukup baik. Selain itu, kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain di platform dapat merusak rasa harga diri dan kesejahteraan mental.

Dalam konteks psikopolitik, tekanan ini melemahkan kemampuan generasi Z untuk berpikir kritis dan mempertanyakan norma-norma sosial yang ditetapkan oleh media sosial. Mereka menjadi lebih rentan terhadap manipulasi dan kontrol, baik dari segi konsumerisme maupun politik, karena energi mereka terkuras oleh upaya untuk tetap relevan dan diakui di dunia digital.

Fenomena generasi Z yang mudah mengikuti tren di TikTok adalah contoh nyata bagaimana kebebasan dapat digunakan sebagai alat kekuasaan dalam dunia modern. Melalui psikopolitik, kebebasan berekspresi dan mengikuti tren menjadi cara yang efektif untuk mengarahkan dan mengendalikan perilaku individu, tanpa mereka sadari. Dengan memahami mekanisme ini, generasi Z dan masyarakat secara keseluruhan dapat lebih kritis dalam mengelola kebebasan mereka di era digital, serta menghindari jebakan kontrol yang halus namun kuat yang ditawarkan oleh platform seperti TikTok.

Penulis: Muhammad Izzudin Haq