Pendidikan untuk Masa Depan Tanpa Ketimpangan”
Reformasi pendidikan yang inklusif adalah langkah penting untuk membuka jalan menuju kesetaraan dan pemberdayaan ekonomi.
Penelitian Muhammad Ayub Mehar yang berjudul Feudalism, ethnic conflicts and economic geography: political economy of ECO countries membahas bagaimana praktik feodalisme di negara-negara Economic Cooperation Organization (ECO) yang terdiri dari negara kawasan Asia Tengah seperti negara Pakistan. Muhammad Ayub Mehar menyoroti bagaimana kekuasaan dan penguasaan sumber daya oleh kelompok-kelompok elit mempengaruhi ekonomi dan politik, yang dapat menyebabkan ketimpangan ekonomi yang signifikan. Dalam konteks Indonesia, feodalisme modern memiliki pola yang mirip, di mana segelintir elit menguasai lahan, sumber daya alam, dan institusi politik, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi dan memperburuk ketimpangan sosial.
Dalam sistem feodalisme modern di Indonesia, penguasaan lahan dan sumber daya oleh kelompok elit menciptakan hambatan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Sebagaimana dijelaskan dalam artikel tersebut, feodalisme menghalangi distribusi yang adil atas sumber daya, sehingga mempersempit kesempatan bagi masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam ekonomi. Penguasaan lahan yang besar oleh elit menyebabkan ketimpangan dalam akses terhadap tanah, yang menjadi penghalang utama bagi peningkatan produktivitas pertanian dan usaha kecil, yang merupakan tulang punggung ekonomi lokal.
Feodalisme di Indonesia juga berkontribusi pada peningkatan ketimpangan sosial. Ketika elit menguasai sebagian besar sumber daya, seperti tanah dan kekayaan alam, mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan publik dan hukum yang menguntungkan kepentingan mereka sendiri. Ini menyebabkan ketimpangan pendapatan yang semakin lebar, di mana sebagian besar keuntungan ekonomi hanya dinikmati oleh segelintir orang, sementara sebagian besar masyarakat tetap terperangkap dalam kemiskinan.
Baca juga:
Learning & Development Officer – Sekolah.mu
Learning & Development Officer Kami sedang mencari talenta terbaik untuk bergabung di tim kami sebagai Learning & Development Officer! Jika kamu punya passion dalam mengembangkan sumber daya manusia, posisi ini cocok untukmu! Kualifikasi:✅ Pendidikan minimal...
Penguasaan ekonomi oleh elit feodal juga menghambat inovasi dan perkembangan teknologi. Dalam lingkungan di mana akses terhadap modal dan sumber daya sangat terbatas untuk sebagian besar masyarakat, kemampuan untuk berinovasi dan mengembangkan bisnis baru sangat terbatas. Feodalisme modern, seperti yang dijelaskan dalam artikel, tidak hanya melestarikan ketidaksetaraan yang ada tetapi juga menciptakan hambatan struktural yang menghalangi mobilitas sosial dan ekonomi.
Feodalisme modern di Indonesia memperlemah institusi demokrasi dengan memperkuat kekuasaan elit dalam politik dan pengambilan keputusan. Hal ini serupa dengan situasi yang digambarkan dalam artikel di mana feodalisme mendominasi lembaga legislatif dan eksekutif, yang membuat reformasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif menjadi sulit dicapai.
Jika kita melihat kasus di kawasan Asia Tengah, Afghanistan, dan Pakistan, ada beberapa pelajaran penting yang bisa diambil untuk Indonesia, apabila negara di kawasan Asia Tengah, Afghanistan, dan Pakistan, feodalisme telah menyebabkan konsentrasi lahan dan sumber daya alam di tangan segelintir elit. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan reformasi agraria yang kuat, yang melibatkan redistribusi lahan dan sumber daya agar lebih banyak masyarakat memiliki akses. Misalnya, redistribusi lahan yang adil di Indonesia dapat meningkatkan akses masyarakat umum terhadap sumber daya produktif, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mengurangi ketimpangan sosial.
Salah satu masalah utama dalam sistem feodal adalah konsentrasi kekuasaan di tangan elit pusat. Pembaruan dalam sistem pemerintahan yang mendorong desentralisasi kekuasaan dapat mengurangi dampak negatif ini. Seperti yang terlihat di negara-negara Asia Tengah, desentralisasi dapat memberikan lebih banyak otonomi kepada pemerintah daerah untuk mengelola sumber daya mereka sendiri dan membuat kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan lokal. Di Indonesia, desentralisasi yang efektif dapat memperkuat pemerintahan lokal dan memberdayakan komunitas untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka.
Di kawasan Asia Tengah dan Afghanistan, salah satu dampak negatif dari feodalisme adalah terbatasnya akses terhadap pendidikan dan peluang ekonomi. Untuk mengatasi ini, reformasi dalam sistem pendidikan sangat penting. Kebijakan ekonomi yang mendukung pendidikan inklusif dan peningkatan keterampilan dapat memberikan masyarakat alat untuk keluar dari kemiskinan dan berpartisipasi dalam ekonomi modern. Di Indonesia, peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan vokasional yang relevan dengan pasar kerja dapat membantu mengatasi ketimpangan yang disebabkan oleh feodalisme.
Pengalaman di negara-negara seperti Pakistan menunjukkan bahwa feodalisme seringkali terkait dengan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Pembaruan dalam sistem pemerintahan yang menekankan transparansi dan akuntabilitas dapat membantu mengurangi pengaruh negatif feodalisme. Di Indonesia, memperkuat lembaga anti-korupsi dan memastikan bahwa kebijakan publik dibuat dengan partisipasi yang luas dapat mengurangi dominasi elit dan memastikan distribusi sumber daya yang lebih adil.
Feodalisme menghalangi partisipasi masyarakat dalam proses politik, yang memperburuk ketimpangan. Pembaruan dalam sistem pemerintahan yang mendorong partisipasi politik yang lebih luas sangat penting. Di negara-negara Asia Tengah dan Afghanistan, peningkatan partisipasi politik seringkali terkait dengan perlawanan terhadap kekuasaan feodal. Di Indonesia, mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum dan pengambilan keputusan dapat membantu memperlemah cengkeraman feodalisme dan mendorong pemerintahan yang lebih inklusif.
Untuk mengatasi dampak negatif feodalisme di Indonesia, reformasi yang komprehensif dalam sistem pemerintahan dan kebijakan ekonomi diperlukan. Pengalaman dari Asia Tengah, Afghanistan, dan Pakistan menunjukkan bahwa redistribusi sumber daya, desentralisasi kekuasaan, reformasi pendidikan, peningkatan transparansi, dan partisipasi politik yang lebih luas adalah langkah-langkah penting yang dapat mengurangi ketimpangan yang disebabkan oleh feodalisme dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Sumber: Muhammad Ayub Mehar, Feudalism, ethnic conflicts and economic geography: political economy of ECO countries Published Online:March 27, 2019pp 53-77 https://doi.org/10.1504/IJDIPE.2019.099156
Penulis: Muhammad Izzudin Haq