Membahas manajemen pendidikan ramah anak bersama Retno Sulistiyaningsih, S.Pd.I., M.Si di Universitas Negeri Malang

Malang, 19 September 2024 – Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) kembali mengadakan Program Mata Kuliah Untuk Publik yang kali ini membahas topik “Manajemen Pendidikan Ramah Anak” dengan pengampu Retno Sulistiyaningsih, S.Pd.I., M.Si. Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis, 19 September 2024, dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Psikologi UM serta guru-guru dari SD Insan Amanah, SMP Insan Amanah, dan SMA Babul Khairat. Program ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi publik dalam pembelajaran di lingkungan Fakultas Psikologi UM, sekaligus memperkenalkan konsep pendidikan ramah anak kepada masyarakat luas.

Dalam sambutannya, Retno Sulistiyaningsih menyampaikan bahwa pendidikan ramah anak bukan hanya sebatas konsep, melainkan sebuah pendekatan holistik yang melibatkan seluruh elemen sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan anak secara optimal. “Pendidikan ramah anak adalah upaya kolektif dalam memastikan hak-hak anak terlindungi di lingkungan pendidikan, termasuk hak mereka untuk belajar dalam kondisi bebas kekerasan, diskriminasi, dan ketidakadilan,” ungkap Retno.

Pendidikan ramah anak: pendekatan holistik untuk memastikan hak-hak anak terlindungi di sekolah

Standar dan Komponen Pendidikan Ramah Anak

Pemaparan Retno Sulistiyaningsih mengenai “Manajemen Pendidikan Ramah Anak” berfokus pada beberapa komponen penting yang menjadi standar dalam penerapan sekolah ramah anak (SRA), sebagaimana dirumuskan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dan berbagai ahli pendidikan. Materi yang disampaikan mencakup kebijakan anti-kekerasan, pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta lingkungan sekolah yang mendukung kesehatan fisik dan psikis anak.

Baca juga:

Kuliah Tamu: Konsep Dasar Penyusunan Instrumen Psikologi

Langkah penting dalam menciptakan alat ukur yang akurat dan konsisten untuk mendukung penelitian yang berkualitas. Psikologi UM - Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) kembali menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu pada Selasa, 8 Oktober 2024. Kegiatan ini...

Lebih lanjut, Retno menjelaskan tentang pentingnya kebijakan tertulis dan komitmen yang melibatkan semua pihak, termasuk siswa, guru, orang tua, dan masyarakat sekitar dalam pembuatan tata tertib sekolah. Tata tertib ini harus disusun dengan bahasa yang positif dan bebas dari pelanggaran hak anak, serta mencakup mekanisme pengaduan untuk menangani kasus kekerasan di lingkungan sekolah.

Tidak hanya itu, sekolah ramah anak juga harus memiliki fasilitas yang aman dan nyaman, seperti toilet yang terpisah dan bersih, ruang kelas yang sehat, tempat ibadah, serta area bermain yang ramah anak. “Sarana dan prasarana sekolah harus diperhatikan agar anak-anak merasa nyaman dan terlindungi saat berada di lingkungan sekolah,” tambah Retno.

Bersama, kita bisa menciptakan masa depan di mana setiap anak belajar di lingkungan yang mendukung dan bebas diskriminasi.

Retno juga menyoroti bahwa salah satu kunci sukses dalam penerapan pendidikan ramah anak adalah keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Guru dituntut untuk menerapkan metode pembelajaran yang inklusif, non-diskriminatif, dan berbasis pada hak anak. Proses pembelajaran harus menyenangkan, memfasilitasi minat dan bakat siswa, serta menghargai keragaman karakter mereka.

 

Pencapaian SDGs

Program ini tidak hanya berfokus pada pendidikan ramah anak, tetapi juga mendukung pencapaian beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs). Secara spesifik, kegiatan ini mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) yang bertujuan untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan merata serta mendorong kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Selain itu, program ini juga relevan dengan SDG 5 (Kesetaraan Gender), karena memastikan pendidikan yang bebas dari stereotip gender, serta SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh), dengan mempromosikan lingkungan belajar yang bebas dari kekerasan dan diskriminasi.

 

Manfaat dan Tujuan Kegiatan

Dengan diselenggarakannya program ini, peserta yang terdiri dari mahasiswa dan guru memperoleh pengetahuan baru yang relevan dengan profesi mereka, terutama dalam upaya mewujudkan lingkungan pendidikan yang lebih ramah anak. Guru-guru dari berbagai tingkatan pendidikan mendapatkan wawasan yang dapat langsung diaplikasikan di sekolah masing-masing, sementara mahasiswa Psikologi mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai manajemen pendidikan ramah anak yang berbasis hak-hak anak.

Secara keseluruhan, Program Mata Kuliah Untuk Publik ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembelajaran di Fakultas Psikologi UM dan sekaligus memberikan manfaat nyata bagi kehidupan dan pekerjaan para peserta. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari komitmen Fakultas Psikologi UM dalam mengimplementasikan konsep pendidikan ramah anak di tengah masyarakat luas.

Pewarta: Sa’id, Mochammad