Malang, 13 September 2024 – Tim peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang ( UM ) tengah mengembangkan Massive Open Online Course (MOOC) inovatif yang berfokus pada asesmen kebutuhan komunitas. MOOC ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang cara menganalisis kebutuhan masyarakat secara efektif dan efisien, dengan mengadopsi pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dan psikologi komunitas.

MOOC yang diberi judul “Assesment Kebutuhan Komunitas” ini akan tersedia secara daring melalui platform mooc.um.ac.id (https://mooc.um.ac.id/course/view.php?id=365&ctab=courseinfo). Konten MOOC yang sedang dikembangkan meliputi bahan ajar teks, slide presentasi, video explainer, motion graphics, serta berbagai tools penilaian yang interaktif.

Mengapa Asesmen Kebutuhan Komunitas Penting?

Asesmen kebutuhan komunitas merupakan langkah awal yang krusial dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Dengan memahami kebutuhan yang sebenarnya, program-program intervensi dapat dirancang secara lebih tepat sasaran dan efektif. MOOC ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial di Indonesia, seperti kemiskinan, pengangguran, masalah kesehatan, dan dampak pendidikan pasca-pandemi Covid-19.

Siapa yang Dapat Mengikuti MOOC Ini?

MOOC ini terbuka untuk siapa saja yang tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang asesmen kebutuhan komunitas, termasuk:

  • Praktisi kesehatan komunitas
  • Pekerja sosial
  • Pembuat kebijakan
  • Akademisi dan dosen
  • Mahasiswa
  • Konsultan

Pendekatan Four-D Model

Dalam pengembangan MOOC ini, tim peneliti mengadopsi model Four-D yang terdiri dari tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Pendekatan ini memungkinkan pengembangan konten yang relevan, terstruktur, dan mudah dipahami oleh peserta.

Manfaat Mengikuti MOOC

Dengan mengikuti MOOC ini, peserta akan memperoleh berbagai manfaat, antara lain:

  • Memahami konsep dasar asesmen kebutuhan komunitas
  • Menguasai metode PRA dalam pengumpulan data
  • Mampu menganalisis data kualitatif dan kuantitatif
  • Merancang program intervensi yang efektif
  • Meningkatkan kapasitas dalam pemberdayaan masyarakat