Gambar 1. Pemberian Intervensi 

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan siswa, SMPN 2 Pakis telah melaksanakan program psikoedukasi yang bertujuan untuk membantu siswa mengatur waktu belajar dan bermain mereka. Penelitian ini, yang dipimpin oleh Diani Akmalia Apsari, merupakan bagian dari Kajian Pengalaman Lapangan (KPL) di Program Studi S2 Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Malang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan manajemen waktu siswa di era digital saat ini.

Kegiatan psikoedukasi ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kepala sekolah, guru bimbingan konseling, dan siswa. Melalui wawancara tidak terstruktur, peneliti menggali informasi mengenai tantangan yang dihadapi siswa dalam mengatur waktu mereka. Hasil wawancara menunjukkan bahwa banyak siswa yang terjebak dalam kebiasaan bermain game online hingga larut malam, yang berdampak negatif pada waktu belajar mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya manajemen waktu di kalangan siswa.

Selama program ini, siswa diberikan pelatihan mengenai teknik manajemen waktu yang efektif. Meskipun program ini berhasil meningkatkan pemahaman siswa tentang manajemen waktu, penelitian menunjukkan bahwa kemampuan manajemen waktu mereka tidak meningkat secara instan. Diani Akmalia Apsari menekankan pentingnya pembiasaan dan praktik sehari-hari dalam mengembangkan keterampilan ini. “Manajemen waktu adalah keterampilan yang perlu dipupuk dan dibiasakan, bukan hanya diajarkan dalam satu sesi,” ujarnya.

Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4, yaitu “Pendidikan Berkualitas.” Dengan meningkatkan kemampuan manajemen waktu siswa, diharapkan mereka dapat lebih fokus dalam belajar dan mencapai prestasi akademik yang lebih baik. Selain itu, program ini juga mendukung SDGs nomor 3, “Kesehatan dan Kesejahteraan,” dengan membantu siswa mengurangi stres yang diakibatkan oleh ketidakmampuan mengatur waktu, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan sehat.

Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, peneliti merekomendasikan agar sekolah mengalokasikan lebih banyak waktu untuk mata pelajaran Bimbingan dan Konseling serta menambah jumlah tenaga bimbingan. Selain itu, guru diharapkan untuk menerapkan metode pengajaran yang lebih interaktif dan memahami latar belakang siswa agar dapat memberikan dukungan yang lebih baik. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan siswa dapat lebih mudah mengatur waktu mereka antara belajar dan bermain.

Program psikoedukasi ini merupakan langkah awal yang penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik di SMPN 2 Pakis. Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang akan bermanfaat tidak hanya di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, siswa dapat belajar untuk menyeimbangkan tanggung jawab akademik dan kegiatan non-akademik mereka dengan lebih efektif.

Pewarta: Lailia Rahmadanti