Deskripsi Lokasi

Kegiatan volunteer dilakukan di rumah belajar Muharto, Malang. Rumah belajar Muharto adalah tempat belajar yang disediakan oleh lembaga Jaringan Kemanusiaan Jawa Timur (JKJT) untuk menampung dan membina anak-anak jalanan dalam mengenyam pendidikan.

Lokasi rumah belajar Muharto berada di ujung pemukiman yang dipadati oleh rumah-rumah penduduk. Akses masuk ke lokasi belajar hanya bisa dilalui dengan mengendarai sepeda motor atau berjalan kaki. Selain itu, tepat disamping pemukiman terbentang sungai Berantas yang sewaktu-waktu dapat mendatangkan banjir apabila musim hujan datang.

Kegiatan belajar mengajar tersebut dilaksanakan setiap hari Minggu jam 10.00 sampai dengan jam 12.00 WIB. Anak-anak belajar dibawah tenda putih terbuka yang biasanya digunakan oleh organisasi Palang Merah Indonesia. Dahulu, sebelum terdapat tenda, anak-anak belajar di halaman rumah salah satu penduduk yang meminjamkan halamannya sebagai tempat belajar anak-anak Muharto. Berdasarkan data yang ada di JKJT, anak-anak binaan di Muharto yang mengikuti kegiatan belajar di sini kurang lebih berjumlah 90 orang, anak-anak usia sekolah dasar mendominasi disini, dan sebagian lainnya adalah anak TK serta SMP, bahkan ada anak yang tidak mengenyam pendidikan disokolah formal.

Rumah belajar yang didirikan oleh JKJT ini tidak sama seperti sekolah belajar pada umumnya. Di sini seluruh anak belajar dengan metode pendampingan, dimana mereka tidak dikumpulkan perkelas, tetapi mereka dikumpulkan bersama-sama berdasarkan usia mereka, kemudian didampingi relawan-relawan yang ada di JKJT. Para pendamping berperan sebagai guru dan memberikan pembelajaran kepada anak-anak binaan yang berkumpul dan sebagian besar pendamping yang ada di sini adalah mahasiswa dari berbagai universitas di Malang.

Deskripsi Fenomena

Volunteer atau dikenal dengan sukarelawan adalah orang yang bekerja atas kemauan sendiri dan ikhlas hati bekerja untuk orang lain dan yang terpenting mereka bekerja tidak dimotivasi oleh materi dan uang. Menjadi volunteer bukan hanya soal kemauan dan kemampuan, tetapi lebih kepada komitmen.

Di awal berdirinya rumah belajar yang didirikan oleh JKJT, terdapat 40 relawan mahasiswa yang aktif membatu disetiap kegiatan. Namun bagai hukum alam, para relawan tersebut ada yang pergi setelah bulan-bulan awal mereka bergabung dan ada pula dari mereka yang masih tetap memberikan kontribusinya terhadap rumah belajar di JKJT. Adanya kesibukan lain disamping kegiatan di JKJT adalah salah satu alasan yang menjadi penyebab tidak bertahannya para relawan tersebut. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat orang-orang yang masih berada di JKJT.

Salah satu relawan JKJT yang sampai sekarang masih aktif mengajar di Rumah Belajar Muharto adalah Firda Puspita M, mahasiswi jurusan management Universitas Negeri Malang. Ia mulai bergabung di JKJT pada tahun 2014. Firda mengetahui JKJT saat salah satu temannya mengajaknya untuk berkunjung, dan sejak saat itu Firda tertarik untuk menjadi relawan di JKJT. Banyak suka duka yang dialami Firda selama 2 tahun mengajar di Rumah Belajar Muharto, terbatasnya fasilitas yang ada seringkali menjadi kendala dalam mengajar, namun semakin kesini banyak donatur atau volunteer yang datang membantu atau menyumbang keperluan-keperluan yang dibutuhkan anak-anak dirumah belajar.

Disini Firda senang saat berinteraksi dengan anak-anak dan ia merasa mempunyai keluarga yang banyak, hal itu dikarenakan ia tidak mempunya adik. Selain itu Firda juga senang melihat antusiasme belajar yang dimiliki oleh anak-anak, contohnya saat cuaca panas atau hujan, anak-anak tetap semangat melanjutkan kegiatan belajarnya, saat ada kakak-kakak volunteer yang baru bergabung, mereka tidak segan atau malu untuk bertanya dan mengenal kakak-kakak volunteer tersebut. Firda mengatakan “Saya senang ada disini. Antusiasme anak-anak disini tinggi sekali, walaupun kondisinya serba terbatas. Saya cuma bisa bantu nyumbang pikiran dan tenaga, walaupun bukan materi. Tapi saya tetap senang”. Firda menjelaskan banyaknya kegiatan dan tugas dari kampus tidak membuatnya berhenti untuk mengajar di Rumah Belajar Muharto, “Kegiatan ini kan diadakan 1 minggu sekali di hari minggu, jadi ga ganggu waktu kuliah. Ga mungkin kan hari minggu kita seharian cuma tidur-tiduran dikosan” kata Firda. “Jadi volunteer itu merupakan kegiatan positif, selain kita memberi manfaat buat orang lain, pasti kita dapet manfaat yang lebih baik buat diri kita juga. Banyak manfaat yang bisa kita petik di dalamnya, bukan tentang masalah materi melainkan kebanggaan tersendiri bisa memberikan kontribusi yang lebih baik untuk sesama” tambahnya. Menurut Firda keuntungan yang paling utama menjadi seorang volunteer adalah rasa bahagia, karena diri kita akan dibuat jauh lebih bahagia saat bisa membahagiakan orang lain. Kini Firda sudah menjadi anggota tetap dari lembaga JKJT, dan bertanggung jawab kepada rumah belajar yang ada di Muharto.

 

Pembahasan

Peran Firda sebagai sukarelawan di JKJT sangat sesuai dibahas dengan teori motivasi. Dimana motivasi merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Keinginan Firda untuk membantu sesama disekitarnya adalah dorongan yang membuatnya terus konsisten dalam mengajar anak-anak di Muharto. Dorongan tersebut bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Terdapat dikotomi pada motivasi, yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi Intristik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri manusia. Umumnya, motivasi intrinsik merupakan bagian dari sifat individu, misalnya bakat atau minat terhadap sesuatu. Yang kedua adalah motivasi ekstrinsik, pada motivasi ekstrinsik dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan yang bersal dari luar individu yang bersangkutan. Rangsangan tersebut berasal dari lingkungannya. Dengan kata lain motivasi ektrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri manusia. Faktor luar (lingkungan) hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut, namun baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrisik sama berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Minat yang dimiliki Firda terhadap anak-anak termasuk kedalam faktor intristik yang datang langsung dari dalam dirinya. Selain itu mengisi waktu luang, dan juga antusias dari anak-anak termasuk ke dalam motivasi ekstrinsik. Ada beberapa teori motivasi yaitu: teori insentif, dorongan bilogis, teori hirarki, kebutuhan, takut kehilangan vs kepuasan, kejelasan tujuan, dan teori harapan. Menurut teori intensif, seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Insentif atau reward (imbalan) tersebut dianggap setara bahkan lebih besar manfaatnya dibandingkan perbuatan yang dilakukannya. Apa yang didapat Firda dengan menjadi seorang volunteer bukanlah materi melainkan pengalaman hidup yang bernilai dan memiliki impact positif untuk dirinya sendiri.

 

Pembelajaran yang Diperoleh

Saat menjadi volunteer di rumah belajar Muharto hal pertama yang saya rasakan adalah perasaan bahagia. Bertemu dengan anggota JKJT dan anak-anak Muharto membuat saya sadar bahwa menjadi mahasiswa yang bernilai itu tidak harus berada di kampus, mengikuti sebuah organisasi di kampus, dan berkutat dengan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Menjadi seorang volunteer adalah salah satu wadah yang bisa memberi nilai lebih kepada mahasiswa. Terlebih lagi bagi mahasiswa psikologi yang mempelajari tentang manusia, menurut saya menjadi volunteer bisa menjadikan kita lebih peka, mempunyai simpati, dan empati terhadap orang-orang di sekitar. Kegiatan volunteer juga memberi motivasi kepada saya untuk selalu membantu dan berbagi kepada orang lain. Selain itu saya juga belajar untuk tetap semangat dan selalu bersyukur dalam keadaan apapun.