Pada tanggal 19 Juni 2024, di Kantor Kelurahan Ketawanggede Lowokwaru Kota Malang, telah diadakan sosialisasi kesehatan mental bagi lansia. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sub Divisi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Ketawanggede. Sosialisasi kesehatan mental untuk lansia dihadiri perwakilan tokoh masyarakat, dan tokoh Agama serta melibatkan babinkamtibmas setempat, dengan peserta para lansia yang tergabung dalam perkumpulan Lansia kelurahan Ketawanggede. Sosialisasi dibuka oleh  Lurah Ketawanggede, beliau menyampaikan pentingnya kesehatan mental bagi lansia demi memberikan contoh kepada para generasi selanjutnya agar tetap produktif dan merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan demi terwujudnya target Indonesia Emas. Sambutan Lurah disambut baik oleh Ulfa Masfufah sebagai pemateri dengan tema “Bahagia dan Bermanfaat di masa Lansia”. Pemateri merupakan salah satu dosen di Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang.

Tujuan utama diadakan sosialisasi pentingnya kesehatan mental pada lansia oleh Kelurahan  Ketawanggede ini agar para lansia mampu memberikan dampak posisitif bagi generasi muda, keberadaan para lansia yang tetap sehat secara psikoligis diharapkan dapat memberikan nilai dan dukungan positif kepada orang-orang disekitarnya.

Kelurahan Ketawang gede sebagai salah satu kelurahan yang terletak di wilayah Kota Malang sebagai bagian dari kelurahan dengan jumlah penduduk yang besar dan dikelilingi oleh para mahasiswa memiliki potensi dalam menggerakan stabilitas masyarakat yang sehat mental dan berdampak positif sebagai bagian dari cita-cita terwujudnya target pembangunan keberlanjutan (SGDs) yaitu poin tiga terkait menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.

Acara diskusi interaktif dipandu langsung oleh Ulfa Masfufah, berlangsung dengan “gayeng”, terdapat beberapa pertanyaan seperti keluhan terbangun di malam hari dan susah tidur kembali, hingga pertanyaan terkait bagaimana mengolah emosi karena kehilangan orang terdekat secara mendadak.  Secara kesuluruhan perserta yang hadir lebih dari 20 perserta.

Ulfa juga menyampaikan pengaruh kesejahteraan psikologis terhadap produktivitas pada orang tua atau lansia, kesejahteraan psikologis yang dimaksud meliputi penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, tujuan dan makna hidup, serta pertumbuhan dan perkembangan pribadi. Orang-orang dengan kesejahteraan psikoligis yang baik mampu mengolah emosi yang muncul baik emosi positif maupun negatif, sehingga mampu mendapatkan dukungan sosial dari lingkungannya dan puas terhadap kehidupannya.

Para peserta juga diajak belajar bagaimana cara mengenali berbagai macam gajala kecemasan, deteksi dini jika kondisi psikologis sedang tidak dalam kondisi terbaik. Narasumber menyampaikan pentingnya pengetahuan dasar tentang gejala tersebut. Tujuan utama adalah untuk tindakan antisipatif dalam menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.

Lanjut, dosen psikologi yang juga meneliti tentang perkembangan emosi ini menyampaikan tahapan dan strategi yang perlu dilakukan oleh para peserta dalam rangka mencapai tujuan kesejahteraan psikologis, diantaranya dengan cara tetap beraktifitas menggerakan badan sesuai dengan kapasitas masing-masing dan melakukan aktifitas sosial hingga kognitif. Saling terhubung dalam sosial masyarakat atau komunitas, tetap terhubung dengan kolega dan bercengkarama saling bercerita sebagai salah satu strategi dalam menjaga kesehatan psikologis, papar Ulfa dalam salah satu sesi tanya jawab dengan peserta. Upaya kelurahan melalui kegiatan sosialisasi kesehatan mental ini sebagai bentuk nyata dukungan kepada lansia dalam mewujudkan pemerataan kesejahteraan psikologis dan kehidupan yang layak bagi lansia. Hal ini juga menjadi bagian penting dari peran kelurahan dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis dan mampu memberikan jaminan lingkungan yang aman demi meningkatkan harapan hidup bagi masyarakat pada umumnya.