FARAH FARIDA TANTIANI

 Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang

tantiani@yahoo.com

dipresentasikan di Seminar Nasional Psikologi UMS “Selamatkan Generasi Bangsa
dengan Membentuk Karakter Berbasis Kearifan Lokal”

 

Abstrak: Akhir-akhir ini media massa dipenuhi oleh berita kekerasan yang usia pelakunya makin muda. Berita tentang maraknya pembegalan yang ternyata dilakukan oleh remaja, kasus bullying yang pelakunya sesama anak SD yang menyebabkan kematian, dan masih banyak kasus kekerasan lainnya. Berita ini menutupi berita prestasi yang dibuat oleh anak Indonesia, seperti berita tentang berhasilnya Ricky Elson membuat mobil listrik. Salah satu faktor yang diduga menyebabkan hal ini adalah karena budaya kompetisi yang secara tak sadar ditumbuhkembangkan sejak masa kanak-kanak. Kompetisi selalu menghargai yang menang sehingga setiap orang berusaha untuk mengalahkan orang lainnya dengan berbagai cara. Dalam kompetisi, kekalahan selalu menyebabkan orang tidak percaya diri. Di lingkup yang lebih besar, setiap negara berkompetisi dan Indonesia sebagai bangsa besar seringkali tampil tidak percaya diri sehingga selalu meminta bantuan negara lain. Oleh karena itu perlu ditumbuhkan rasa percaya diri pada anak Indonesia sehingga tidak merasa perlu menganggu orang lain dan hal ini perlu dilakukan sejak dini, yaitu di usia saat mereka masih duduk di bangku pra sekolah. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengusulkan penggunaan asas gotong royong yang merupakan kebudayaan Indonesia dalam setiap pembelajaran di sekolah sehingga dapat tumbuh rasa percaya diri bahwa satu sama lain berharga dan dibutuhkan oleh orang lainnya. Sumber data dalam artikel ini adalah bahan-bahan kepustakaan psikologi yang berkaitan dengan gotong royong dan belajar serta kepercayaan diri dengan menggunakan analisis tematik. Dari hasil analisis ini diusulkan agar gotong royong dapat lebih ditumbuhkan dalam semua tingkat pendidikan menggantikan kebiasaan kompetisi yang selama ini hadir.

 

Kata-kata kunci: gotong royong, kompetisi, belajar, kepercayaan diri, anak Indonesia

 

Full Paper